RAMESAN ART 2025: Ruang Kreatif Anak dan Remaja, Dari Pameran Seni Hingga Workshop Inovatif

RAMESAN ART sendiri lahir dari semangat pembelajaran seni rupa di ENAC.

0
86
Instagram - Ramesan Art

RAMESAN ART, program tahunan dari Eko Nugroho Art Class (ENAC), kembali hadir di tahun 2025 dengan format yang semakin kaya. Sejak pertama kali digelar pada 2019, program ini menjadi ajang pameran publik bagi karya siswa ENAC sekaligus ruang pertemuan antara anak, remaja, dan para penikmat seni untuk berbagi ide, bereksperimen, serta merayakan keberagaman kreativitas.

Nama RAMESAN ART sendiri lahir dari semangat pembelajaran seni rupa di ENAC. Seperti hidangan ramesan—di mana beragam lauk dan sayur berpadu membentuk cita rasa harmonis—pameran ini menghadirkan keunikan karakter setiap anak yang berbeda, namun tetap berjalan berdampingan dalam suasana belajar dan bermain.

Rangkaian Program RAMESAN ART 2025

Tidak hanya sekadar pameran seni rupa anak, tahun ini RAMESAN ART menghadirkan program yang lebih luas dan inklusif. Beberapa aktivitas spesial yang bisa dinikmati antara lain:

  • Workshop kreativitas untuk anak dan remaja.

  • Talkshow parenting yang membahas seni, psikologi, dan tumbuh kembang anak.

  • Pameran produk jenama lokal terkurasi yang menampilkan karya kreatif masyarakat.

  • Lelang karya seni sebagai bentuk kepedulian sosial dan donasi.

Seluruh kegiatan ini terselenggara berkat kolaborasi lintas disiplin antara ENAC dengan berbagai mitra dan komunitas kreatif.

Tema 2025: “Aku, Tokoh Utama Duniaku”

Sajian utama RAMESAN ART 2025 adalah pameran seni dengan tema “Aku, Tokoh Utama Duniaku”. Tema ini mengajak anak-anak untuk mengekspresikan imajinasi dan cara pandang mereka terhadap dunia, mulai dari hal-hal sederhana hingga pengalaman luar biasa. Melalui pilihan warna, bentuk, dan material, mereka menuturkan kisah tentang bagaimana mereka melihat diri sendiri sebagai tokoh utama dalam dunia imajinasinya.

Respon positif dari lingkungan—dengan penuh penghargaan—diharapkan dapat menumbuhkan rasa percaya diri anak, sekaligus menegaskan bahwa dunia imajinasi mereka adalah ruang yang indah, bermakna, dan layak untuk diapresiasi.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here