October10 , 2025

Nama “Kaliurang” Jadi Merk Minuman Beralkohol, Pemkab Sleman Menolak Keras

Berita Terkait

KUSTOMFEST 2025: “MADCHINIST” Menjadi Peryaan untuk Kegilaan Para Builder

Memasuki bulan Oktober, Yogyakarta kembali bersiap menjadi pusat perhatian...

SOPHIE Rilis Ulang Lagu Legendaris Kenangan Menyakitkan dengan Aransemen Baru

Salah satu ikon musik alternatif Jogja, SOPHIE, kembali hadir...

Biennale Jogja 18 Resmi Dimulai, Angkat Tema “KAWRUH: Tanah Lelaku”

Asana Bina Seni 2025: Prāṇaning Boro Biennale Jogja kembali hadir...

Bagikan

Sleman — Pemerintah Kabupaten Sleman dengan tegas menolak penggunaan nama ‘Kaliurang’ untuk produk minuman beralkohol ‘Anggur Merah Kaliurang’ yang diajukan oleh PT. Perindustrian Bapak Djenggot.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyatakan bahwa mereka akan segera mengirimkan surat penolakan resmi kepada Kementerian Hukum DIY. ‘Kami tidak bisa membiarkan nama kawasan wisata edukasi dan budaya dipakai untuk branding produk minuman keras,’ kata Kiswaya kepada wartawan pada hari Senin (21/4/2025).

Penolakan ini didasari oleh beberapa alasan, termasuk status Kaliurang sebagai nama wilayah administratif padukuhan berdasarkan Keputusan Bupati Sleman Nomor 62.5 Tahun 2020, serta penetapan kawasan Kaliurang sebagai kawasan wisata berbasis pendidikan, budaya, dan sejarah menurut Perda DIY Nomor 1 Tahun 2019.

‘Kaliurang adalah destinasi wisata keluarga dan edukasi. Menggunakan namanya untuk produk alkohol akan merusak reputasi yang telah dibangun selama bertahun-tahun,’ tambah Harda.

Penolakan ini juga didukung oleh Surat Terbuka dari Forum Masyarakat Kaliurang dan Sekitarnya (FORMAKs) yang tertanggal 20 April 2025, yang menolak komersialisasi nama daerah mereka untuk produk minuman keras.

Harda menekankan bahwa penggunaan nama ‘Kaliurang’ pada merek minuman beralkohol dapat memberikan citra negatif bagi kawasan yang sering menjadi tujuan wisata keluarga dan kunjungan studi siswa sekolah.

‘Ini bukan sekadar soal nama, tetapi menyangkut identitas dan martabat daerah kami. Kami tidak akan membiarkan nama Kaliurang dikaitkan dengan produk yang bertentangan dengan nilai-nilai edukasi dan budaya yang kami junjung,’ tegasnya. (ig jogjainfo / foto ai)