January18 , 2025

Berbagai Metode Dilakukan Untuk Menemukan Anak Yang Hanyut di Kali Mbelik

Berita Terkait

Waspadai Cuaca Ekstrem 3 Hari ke Depan, Ini Prakiraan Cuaca Jogja Sabtu 11 Januari 2025

Jogja.co, JOGJA -- Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan...

Hujan Ringan-Sedang Berpotensi Terjadi di Jogja Jumat 10 Januari 2025

Jogja.co, JOGJA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)...

Tetangga Terganggu, Satpol PP Kota Jogja Tertibkan Kos Putri Tanpa Papan Nama

Jogja.co, JOGJA --Satpol PP Kota Yogyakarta melaksanakan penertiban terhadap...

Lahan Sawah di Semanu Gunungkidul Amblas Jadi Sinkhole Sedalam 4 Meter

Jogja.co, Gunungkidul -- Sebuah area persawahan di Semanu, Gunungkidul,...

Hujan Ringan di Sore Hari, Ini Prakiraan Cuaca di Jogja Hari ini, Kamis 9 Januari 2025

Jogja.co, JOGJA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)...

Bagikan

Jogja.co, BANTUL — Memasuki hari kedua, tim SAR gabungan terus berupaya mencari bocah berusia empat tahun yang hanyut di Sungai Mbelik, Wonokromo, Pleret, Bantul, pada Sabtu (14/12/2024). Hingga Minggu (15/12/2024), korban belum ditemukan meski berbagai metode pencarian telah dilakukan.

Tim SAR gabungan dari BPBD Bantul, Polsek Pleret, dan sejumlah relawan langsung bergerak melakukan pencarian sejak Sabtu sore hingga hari ini. Operasi pencarian pada hari kedua difokuskan di beberapa lokasi sepanjang aliran Sungai Mbelik dan Sungai Opak, menggunakan berbagai metode.

Kasi Humas Polres Bantul, AKP I Nengah Jeffry Prana Widyana, mengonfirmasi bahwa pencarian hari kedua dilakukan sejak pagi dan melibatkan berbagai alat bantu.

“Kami akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk menemukan korban,” ujarnya Minggu (15/12/2024).

Penyisiran sungai dilakukan dengan menggunakan dua perahu LCR dan packraft, yang menyisir aliran dari Dam Blawong hingga Dam Sindet sejauh 3,4 kilometer.

Selain itu, pencarian visual dilakukan di sepanjang tepi sungai dari Jembatan Karang Semut hingga Dam Demi sejauh 800 meter, sambil memeriksa area rumpun bambu di sekitar lokasi.

Tim SAR juga memanfaatkan teknologi drone udara dan drone air untuk memetakan lokasi pencarian dari Dam Blawong hingga Dam Sindet.

Kejadian tragis ini bermula ketika korban sedang bermain di pinggir sungai sekitar pukul 09.57 WIB. Rekaman CCTV Pondok Pesantren Fadlun Minalloh menunjukkan korban terpeleset dan jatuh ke dalam arus sungai yang deras.

Upaya pencarian awal oleh orang tua korban dan santri pondok tidak membuahkan hasil. Laporan kejadian kemudian disampaikan ke Polsek Pleret sekitar pukul 13.00 WIB.

Kapolres Bantul, AKBP Michael R. Risakotta, menyampaikan imbauan agar masyarakat lebih berhati-hati saat beraktivitas di sekitar sungai, terutama saat musim hujan.

Pihaknya mencatat 14 kasus kecelakaan air di wilayahnya sepanjang Januari hingga pertengahan Desember 2024, yang semuanya berakhir dengan korban meninggal.

“Arus sungai yang deras dapat membahayakan siapa saja. Waspada dan berhati-hatilah selalu,” tegas Kapolres.

Sumber https://www.instagram.com/p/DDlSmanSYwb/

spot_img